Pada sebuah sebuah ekosistem
terdapat faktor biotik dan abiotik.
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi. Faktor
abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan faktor kimia.
Faktor fisik utama ekosistem yang mempengaruhi makhluk hidup adalah sebagai
berikut :
1.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan
syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang
hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. Makhluk hidup memiliki suhu
optimum untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan karena reaksi kimia
dalam tubuh organisme dipengaruhi oleh kualitas suhu lingkungan. Pada umumnya
organisme senang hidup di tempat yang suhunya antara 00-400C
sebab pada suhu di atas 400C kebanyakan protein akan terurai dan
rusak. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi suhu adalah lamanya penyinaran,
kedudukan matahari tehadap bumi, dan cuaca.
Pada
umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–400C.hanya
mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas
400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku
karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Temperatur
lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan
dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor
bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak
dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan
temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur
nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity Index (THI) < 72.Keadaan
pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu,
maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim
hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi
dibanding pada musim panas.Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting
untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.
Curah hujan
bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak
serta parasit internal dan eksternal.Curah hujan dan angin juga dapat menjadi
petunjuk orientasi perkandangan ternak.
Selain
perbedaan suhu udara juga bisa menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat
perbedaan tekanan. Sehingga organisme akan menyesuaikan diri dengan kondisi
tersebut.
2.
Intensitas
cahaya
Intensitas
cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya terpenting sebagai faktor
lingkungan, karena berperan sebagai tenaga pengendali utama dari
ekosistem.Intensitas cahaya ini sangat bervariasi baik dalam ruang/ spasial
maupun dalam waktu atau temporal.
Cahaya yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup
adalah sinar matahari. Sinar
matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu
lingkungan. Keadaan udara
di suatu tepat dipengaruhi oleh cahaya matahari,kelembaban,
dan juga temperatur
(suhu). Intensitas cahaya
matahari yang diterima oleh suatu daerah akan mempengaruhi kelembaban atau
kadar uap air
di udara. Selain itu, cahaya matahari juga menyebabkan peningkatan suhu atau
temperatur udara. Adanya perbedaan temperatur menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara,
sehingga udara mengalir atau bergerak membentuk angin. Kesemuanya
memberikan pengaruh bagi organisme.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama semua
makhluk hidup. Cahaya matahari merupakan unsur vital
yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Jika
tumbuhan tidak mendapatkan sinar matahari maka tumbuhan tidak dapat melakukan
proses fotosintesis. Namun tidak semua spektrum sinar matahari berguna untuk
fotosintesis, hanya spektrum merah, nila, dan biru yang dibutuhkan dalam
fotosintesis.
Sedangkan
keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi kecepatan penguapan
air dari permukaan tubuh organisme. Organisme yang hidup di daerah panas (suhu udara
tinggi dan kelembaban rendah) akan berupaya untuk mengurangi penguapan air dari
dalam tubuh, misalnya onta
yang merupakan hewan khas padang pasir. Sedangkan beruang kutub,karena
hidup di lingkungan yang sangat dingin, beradaptasi dengan memiliki rambut yang
tebal.
3.
Air
Air
berpengaruh terhadap ekosistem termasuk
makhluk hidup di dalamnya karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Hampir semua makhluk
hidup membutuhkan air. Karena itu,air merupakan komponen yang sangat vital bagi kehidupanSebagian
besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air dan tidak ada satupun makhluk hidup
yang tidak membutuhkan air. Meskipun demikian,kebutuhan organisme akan air
tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan ketersediaan
air di suatu daerah, tidak sama antara daerah satu dengan yang lainnya. Hal ini juga akan
mempengaruhi cara hidup organisme yang ada di daerah-daerah tersebut. Misalnya
hewan yang hidup di daerah gurun akan memiliki kapasitas penggunaan air yang relatif
sedikit sebagai penyesuaian terhadap lingkungan
hidupnya yang miskin air. Berbagai jenis tumbuhan yang ada juga beradaptasi
dengan keadaan tersebut, salah satunya dengan membentuk daun yang tebal dan sempit
sehingga mengurangi penguapan, contohnya adalah tumbuhan kaktus.
Beberapa
fungsi air adalah sebagai berikut :
a. Sebagai
pelarut mineral-mineral
b. Sebagai
tempat hidup atau habitat bagi organisme yang hidup di air
c. Bagi
tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji
d. Beberapa
dalam fotosintesis
e. Bagi
manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya
transportasi bagi manusia
f. Bagi
unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut
dan pelapuk.
g. Mengabsorbsi
temperature dengan baik/ mengatur temperature di dalam tanaman.
h. Menciptakan
situasi emperatur yang konstan
Perubahan
kehidupan dari air ke darat pada beberapa organism atau siklus organisme selalu
terbentuk pada cara mengatasi kekurangan
air. Masalah lain yang dihadapi organisme darat di daerah kering adalah
tanpa air tidak ada kehidupan dan sebaliknya, jika ada air maka aka nada
kehidupan. Adapun sifa air terdiri atas :
a. Sifat
kimia air
Kepekatan air
berhubungan dengan salinitas air, karena bervariasinya garam mineral yang
terlarut dalam air. Hal ini sangat mempengaruhi pola kehidupan organisme. Pola
kehidupan orgnisme di air yang salinitasnya rendah sangat berbeda dengan pola
kehidupan organism di air yang salinitasnya tinggi.
b. Sifat
jelek air
Aliran air yang
deras, suhu air yang tinggi dan
Keberadaan air dalam setiap ekosistem
sangat menentukan kelangsungan hidup semua organisme yang ada di dalamnya..
kandungan air di berbagai lingkungan berbeda. Oleh karena itu, pada kondisi
lingkungan yang kandungan airnya berbeda akan ditemukan organisme yang
berbeda.Seperti ikan yang hidup di air tawar berbeda dengan ikan yang hidup di
laut.
4.
Angin
Angin
berperan dalam menentukan kelembapan, dan berperan dalam penyebaran
biji tumbuhan tertentu. Angin
akan mempengaruhi cara hidup organisme (tumbuhan).Organisme akan beradaptasi
atau meyesuaikan diri dengan kondisi angin (lingkungan).Contohnya pada
tumbuhan. Tumbuhan yang
hidup di daerah
dengan angin yang kencang, daerah pantai misalnya,membentuk sistem perakaran yang kuat dan batang yang elastis supaya tidak mudah patah ketika
diterpa angin. Contohnya jenis tumbuhan tersebut adalah cemara udang.
5. Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan di
bumi ini.Oksigen yang kita gunakan untuk bernapas atau Karbondioksida
yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis
juga berasal dari udara. Bahkan bumi kita pun dilindungi oleh atmosfer
yang merupakan lapisan-lapisan udara.
6.
Tanah
Keberadaan suatu ekosistem
juga dipengaruhi oleh kondisi tanah.Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme
terutama tumbuhan. Adanya tumbuhan
akan menjadikan suatu daerah memiliki berbagai organisme pemakan tumbuhan dan
organisme lain yang memakan pemakan tumbuhan tersebut, artinya tanah
mempengaruhi kelangsungan hidup organisme dalam suatu ekosistem.
Jenis
tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.
Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama
tumbuhan. Manusia dapat memanfaatkan tanah lebih besar dibandingkan dengan
organism lain, namun perlakuan manusia yan berlebihan pada tanah dapat
menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan tanah menjadi gersang.
Tanah
terbentuk dari proses pengahncran atau pelapukan dari batuan induk menjadi
bentuk- bentuk berupa partikel yang sangat halus. Hujan, angin, air, suhu,
aliran sungai, salju serta lumut kerak (Lichenes) merupakan factor-faktor yang
berperan dalam proses terjadinya tanah. Proses ini dikenal dengan istilah
hancuran iklim.
Tanah tersusun atas bahan-bahan sebagai
berikut :
a. Mineral
45%
b. Bahan
organik 5%
c. Air
25%
d. Udara
25%
Bagi kehidupan
tanaman, tanah dengan komponen penyusunnya yang menyatu berfungsi sebagai :
a. Media
tempat geraknya tanaman
b. Gudang
unsur hara bagi keperluan nutrisi tanaman
c. Tempat
pesediaan air bagi tanaman
d. Tempat
persediaan oksigen tanah
Tanah
meupakan medium yang porous. Dapat menahan air, dapat meneruskan sebagian yang
berasal dari air hujan maupun air dalam tanah itu sendiri. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman
(pH), tekstur (komposisi partikel tanah), dan kandungan
garam mineral atau unsur
haranya.
7. Ketinggian
Ketinggian
suatu tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
8. Garis
Lintang
Garis
lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di
permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu
saja.
SUMBER
Pratiwi, A..dkk.(2007).Biologi SMA Jilid 1 Kelas X.Jakarta :
Erlangga
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2149486-ekosistem-faktor-biotik-dan-faktor/#ixzz2G4rs6KOP
(Diakses 25 Desember 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Abiotik (Diakses 25 Desember 2012)